Pasuruan, KlikNews.co.id – Sebuah potongan Story WhatApp yang diduga berasal dari salah satu anggota organisasi masyarakat (ormas) bernama Sakera tengah ramai diperbincangkan di kalangan aktivis dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Pasuruan Raya. Senin (28/04/2025)
Pesan tersebut beredar luas di sejumlah grup WhatsApp dan dinilai mengandung sindiran kepada ormas, aktivis, serta LSM lain. Berikut isi potongan pesan yang beredar :
“Sakera lahir/mulai terbentuk tidak pernah mengorek-ngorek kesalahan pemerintah atau oknum negara. Tidak seperti lembaga/ormas sebelah yang sering unjuk rasa ke pemerintah, bahkan mengkritik kinerja oknum negara lalu memviralkan dengan tujuan mendapat uang amplop untuk lembaga/ormas tersebut.”
“Jadi, saran untuk pihak kepolisian, kalau ada laporan tentang Sakera jangan langsung ditanggapi, mohon klarifikasi dulu kebenarannya.”
“Jujur saja, Sakera tidak akan bergerak kalau tidak diprovokasi terlebih dahulu. Tolong resapi kata-kata saya itu, nggeh.” kata Potongan whatsap yang beredar.
Pernyataan tersebut, memicu beragam reaksi keras dari sejumlah petinggi LSM yang tergabung dalam berbagai grup WhatsApp. Banyak pihak menilai bahwa potongan pesan tersebut menyudutkan eksistensi LSM lain.
“Bahasa ini terkesan menjustifikasi bahwa lembaga selain Sakera hanya mencari-cari kesalahan dan amplop. Bahasa seperti ini yang justru menyulut kemarahan LSM se-Pasuruan Raya. Kami juga heran, kalau anggotanya yang berbuat, kenapa selalu disebut ‘oknum’ dan tidak berdampak ke kelompoknya?” ungkap salah seorang petinggi LSM.
Komentar keras lainnya juga bermunculan.
“Apa maksudnya Sakera membuat pernyataan seperti ini? Jangan merasa paling benar! Sakera itu ormas yang justru sering membuat gaduh di Pasuruan. Meskipun tidak menyerang aparat penegak hukum (APH), tapi keberadaannya seringkali menyulitkan APH,” tegas seorang aktivis LSM.
Namun, ada juga komentar yang memilih untuk merespons dengan lebih tenang.
“Kalau melihat status seperti itu, sebaiknya tidak perlu dihiraukan. Dari situ justru terlihat kredibilitas pihak yang bersangkutan. LSM itu tugas utamanya adalah sebagai kontrol sosial terhadap pemerintahan. Lebih baik kita fokus mengawal proses hukum yang sedang berjalan, seperti perkara Mas Baret,” ujar salah satu anggota grup.
Sampai saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Sakera terkait potongan pesan yang beredar tersebut. Situasi ini mencerminkan adanya dinamika internal yang cukup panas di kalangan ormas dan LSM di wilayah Pasuruan Raya.
(ml/ir)
Tinggalkan Balasan