BANYUWANGI, KLIKNEWS.COM – Ruang Tunggu Kendaraan (RTK) di Jalan Raya Situbondo, Dusun Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, membutuhkan perhatian serius dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan BUMDes Ketapang selaku pengelola.
Fasilitas yang seharusnya mendukung kelancaran operasional sopir logistik ini justru mengalami banyak kendala akibat minimnya perawatan. Ketua Asosiasi Sopir Logistik Indonesia (ASLI) sekaligus Ketua DPC APTRINDO Banyuwangi, Slamet Barokah, menyoroti kondisi jalan yang rusak parah, penerangan yang minim, serta ruang tunggu yang kurang memadai sebagai hambatan utama bagi para sopir, terutama yang membawa muatan berat.
“RTK ini berada di bawah wewenang PT Pelindo Banyuwangi dan BUMDes Ketapang. Kami berharap ada perbaikan infrastruktur, terutama jalan yang rusak, agar kendaraan bisa masuk dengan aman tanpa risiko kecelakaan. Selain itu, penerangan dan fasilitas ruang tunggu juga perlu ditingkatkan demi kenyamanan sopir,” ungkapnya, Jumat (14/03/2025) sore.
Kondisi jalan yang berlubang besar dinilai sangat berisiko menyebabkan kecelakaan, seperti truk terguling saat memasuki area RTK. Jika dibiarkan tanpa perbaikan, kerusakan semakin parah dan menghambat kelancaran arus logistik menuju pelabuhan.
Hal serupa disampaikan oleh Pembina DPP LPKSM Patroli, Selamet Solichin, yang akrab disapa Mbah Semar. Berdasarkan hasil investigasinya pada Jumat, 14 Maret 2025, ia menemukan bahwa jalan masuk ke RTK dalam kondisi buruk, dengan lubang besar yang membentuk kubangan serta minim pencahayaan di malam hari.
“Banyak sopir mengeluhkan situasi ini. Seharusnya, PT Pelindo dan BUMDes selaku pengelola lebih memperhatikan fasilitas ini. Apalagi, setiap kendaraan yang masuk dikenakan tiket sebesar Rp25.000 per unit, dengan rata-rata 100 truk masuk setiap harinya. Dana yang diperoleh seharusnya dapat dialokasikan untuk perbaikan,” tegasnya.
Dengan tingginya aktivitas kendaraan logistik di RTK Banyuwangi, perbaikan infrastruktur menjadi kebutuhan mendesak agar pelayanan terhadap sopir lebih optimal dan risiko kecelakaan dapat diminimalisir.
(mal/semar/red)