PASURUAN, KLIKNEWS – Pabrik daur ulang kertas PT. Buana Megah Paper Mills yang berlokasi di Jl. Raya Cangkringmalang, Beji, Pasuruan, terkesan luput dari pantauan hukum dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan. Aktifitas pembuangan limbah kertas campur plastik sangat menganggu pengguna jalan, air kotor berbau busuk sering berceceran kejalan.
Menurut warga sekitar yang melihat langsung, jika dam truk tronton tersebut keluar masuk dari PT. Buana Megah dan melaju ke arah barat. Bahkan, dam truk yang bermuatan sisa produksi kertas itu, diduga kuat bercampur abu batu bara dan meneteskan air yang sangat deras. Hingga mengakibatkan terganggunya pengguna jalan.
“Sangat mengganggu airnya kotor dan bau sering kejalan-jalan dan muatannya diperkirakan mencapai 17 ton dan dam truk tersebut setelah keluar dari perusahaan menuju tol Surabaya,” ujar warga.
Mendengar informasi tersebut, wartawan kliknews bergegas untuk membuntuti kemana arah dan dibuangnya limbah sisa tersebut, pada Jumat (16/08) sekira jam 14.00 wib. Sempat mendokumentasikan saat berada di jalan tol. Jika dam truk yang bermuatan limbah tersebut berceceran air sangat deras di sepanjang jalan tol.
“Kami dan tim sengaja membuntuti kemana dam truk tersebut membuang limbah dari PT. Buana Megah itu. Kami hanya ingin memastikan apa yang disampaikan warga dan pengguna jalan. Jika yang dimuat dam truk tersebut berceceran air serta diduga adanya campuran abu batu bara sisa pembakaran.”
Setelah melalui tol panjang arah Surabaya, dam truk yang diduga membuang limbah tidak pada tempatnya. Tampaknya memasuki jl. Raya Mastrip Warugunung, Kecamatan Karangpilang, Surabaya.
“Dam truk yang bermuatan sisa produksi kertas itu tampak memasuki sebuah perusahaan yang bertuliskan PT. Suparma, Tbk. Yang berada di daerah Warugunung Surabaya.”
Sementara itu, warga yang berjualan di sekitar lokasi PT. Suparma Tbk, mengatakan, dimana tempat berakhirnya pembuangan limbah dari PT. Buana Megah itu juga dikeluhkan. Menurutnya, jika air yang netes deras itu tetep seperti ini, yang jelas akan mengganggu pengguna jalan. Apalagi diduga kuat ada sisa pembakaran abu batu bara.
“Yang jelas menyalahi aturan. Kenapa? Air yang menetes saja sudah mengganggu orang lain apalagi sisa abu batu bara. Temuan ini jangan didiamkan,” tandas warga sekitar pabrik PT. Suparma Tbk.
Terpisah, Fitra, salah satu orang yang ikut andil dalam pembuangan limbah dari PT. Buana Megah saat dikonfirmasi kliknews.co.id, ia memilih diam dan tak memberikan jawaban sama sekali hingga berita ini ditayangkan. (Mal/Red)