PASURUAN, Kliknews – Pasca terbongkarnya serta ramainya pemberitaan di berbagai media online adanya sebuah gudang yang terbuat dari anyaman bambu di Desa Pasrepan, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan yang dijadikan tempat oplos BBM jenis Pertalite dicampur dengan Kondensat serta pewarna, hingga adanya dugaan aliran upeti bulanan ke beberapa APH di Polres Pasuruan, kini tercium fakta baru.

Menurut informasi dari salah satu rekan media mengatakan, jika dirinya ditelpon oleh (IM) inisial, pelaku pengoplos BBM jenis pertalite serta kondensat bahkan tambahan pewarna, ia mengaku merasa ketakutan dengan banyaknya pemberitaan mengenai BBM oplosan.

“Pelaku BBM oplos yang dijadikan atas nama berinisial (IM) mulai kebingungan, dirinya merasa terancam dengan adanya pemberitaan terkait BBM oplosnya. Bahkan dirinya mengakui jika dalam satu minggu bisa kirim tiga kali namun dengan santernya pemberitaan usahanya jadi terhenti,” ungkapnya.

Lebih lanjut rekan media menceritakan percakapannya dengan (IM), dalam sambungan telpon, (IM) mengaku jika dirinya menemui dua orang salah satunya anggota Polres Pasuruan, dan oknum yang berdinas di Polda Jatim.

“Benar mas, saya menemui (Vani), anggota Tipidter Polres Pasuruan serta rekannya orang Polda,” tambahnya. Senin 15/04.

Masih (IM) mengungkapkan, untuk uang keamanannya kepada dua oknum LSM dan wartawan tiap minggunya 1.5 juta. Jadi untuk dua orang tiap minggunya 3 juta.

“Ora becus mas wong dua iki (red-jawa/Ded/Yaz), tidak jelas mas mereka berdua ini, ketika ada masalah bukannya menyelesaikan malah terkesan sok paling bisa. Dalam bahasanya yang disampaikan (Ded), Apa Kata Saya,” jelas (IM) menceritakan.

Hingga berita ini ditayangkan pihak media belum bisa mengkonfirmasi ke Kasatreskrim tentang adanya dugaan pengakuan (IM) jika salah satu anggotanya ada dugaan keterlibatan dengan sindikat pengoplos BBM dimana aksi mereka sangat merugikan masyarakat banyak.

Di warta sebelumya, adanya gudang tempat pengoplos BBM jenis Pertalite di Desa Pasrepan, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, disorot Ketua Aliansi Masyarakat Cinta Damai (AMCD), ia meminta pihak Polres Pasuruan tidak tebang pilih dalam penegakan hukum di mata masyarakat. Jumat 12/04. (Jm/tim)

Catatan : Dilarang keras mengcopy paste atau mengambil gambar tanpa seijin Redaksi.