LABUHANBATU, Kliknews – Tak terima kaca depan mobil pick up nya jenis Grandmax Nomor Polisi BK 8352 YR diduga dipecah saat hendak memasok Brondolan kelapa sawit miliknya ke PKS PT. PPSP Pulo Padang. Senin (22/4/2024) oleh terduga pendemo yang menolak dioperasikannya PKS tersebut. Maria Kelena Br. Tambunan, warga Dusun IV Desa Pangkatan, Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhanbatu, laporkan pendemo Ke Mapolres Labuhanbatu.
Insiden dipecahnya kaca depan mobil korban ini, berawal saat korban hendak menjual Brondolan kelapa sawit miliknya ke Pabrik tersebut. Tiba-tiba segerombolan pendemo yang diketahui terdiri dari segelintir oknum warga Kelurahan Pulo Padang itu menghadang kendaraannya agar tidak menjual Brondolannya ke PKS tersebut.
Saat dihadang, tiba-tiba seseorang dari pendemo memukul kaca depan mobilnya, sudut sebelah kiri retak dan nyaris pecah, menyusul terlihat salah seorang pria yang juga diketahui sebagai pendemo memukul kembali kaca depan mobilnya hingga retaknya semakin melebar.
“Waktu itu saya mau jual Brondolan saya ke PKS Pulo Padang, saat hendak melintas menuju PKS itu, tiba-tiba segelintir warga yang sedang berdemo dengan tuntutan menolak dioperasikannya PKS itu menghadang laju mobil saya. Mereka minta agar sopir saya memutar kembali mobil saya,” terang Maria. Selasa 23/04/24.
“Karena sulit untuk putar kepala, tiba-tiba saya melihat kaca depan sudut kiri mobil saya sudah pecah, saya menduga salah satu diantara pendemo itu yang melakukannya, tak lama muncul kembali pria berbaju kaos putih oblong kembali memukul kaca depan mobil saya hingga retak ya semakin melebar,” tambah Maria.
Masih lanjut Maria, Saya tidak terima atas perlakuan pendemo itu, makanya saya buat Laporan pendemo ke Polres Labuhanbatu dengan no STTLP : B/501/Yan 2.5/IV/2024/SPKT RES-LBH.
“Atas kejadian ini saya harap pihak Polres segera melakukan proses hukum hingga pelaku dapat ditangkap segera,” kata Maria mengakhiri
Terkait hal itu, Kapolres Labuhanbatu AKBP. Dr. Benhard L Malau, saat dikonfirmasi kliknews.co.id via panggilan whatsap belum bersedia memberikan jawaban, saat dicoba melalui pesan singkat whatsapp hingga berita ini dikirim kemeja redaksi beliau belum juga memberikan balasan. (LB-01)