LABUHANBATU, Kliknews – Ratusan warga Kelurahan Pulo Padang, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, yang terdiri dari warga yang pro dan kontra atas dioperasikannya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. PPSP nyaris bentrok. Senin (22/4/2024) sekira pukul 09.00 Wib.
Pantauan kliknews.co.id dilokasi, puluhan warga yang kontra dengan dioperasikannya PKS PT. PPSP itu melakukan penghadangan terhadap suplayer yang hendak membawa kelapa sawit maupun berondolan kelapa sawit, namun penghadangan itu ditentang oleh ratusan warga yang juga penduduk asli Kelurahan Pulo Padang tersebut.
Kepada kliknews.co.id dilokasi setempat, Lilis selaku Ketua Komunitas Perwiritan ibu-ibu Pulo Padang berharap kiranya perusahaan PT. PPSP segera dioperasikan segera. Sebab atas adanya tindakan penghadangan yang dilakukan oleh puluhan warga yang kontra itu telah merugikan ratusan warga Pulo Padang lainnya karena harus kehilangan pekerjaannya.
“Kami sangat mengecam tindakan segelintir warga yang melakukan penghadangan para suplayer yang hendak membawa TBS ke PKS itu. Karena dengan adanya tindakan penghadangan itu mengakibatkan harus dihentikannya pengoperasian PKS tersebut,” kata Lilis
Lebih lanjut Lilis mengatakan, pihaknya sangat merasa dirugikan terkait tindakan penghadangan segelintir warga itu, salah satunya dengan hilangnya pekerjaan para suami maupun anak-anak mereka.
“Jujur kami selaku ibu-ibu yang berdomisili di wilayah Kelurahan Pulo Padang ini sangat dirugikan atas tindakan penghadangan segelintir warga Pulo Padang itu, salah satunya dengan hilang pekerjaan suami-suami kami yang bekerja di sana, anak-anak kami juga. Kami berharap kiranya pihak APH segera melakukan tindakan tegas atas aksi penghadangan tersebut,” tambahnya.
Terpisah, Manager PKS PT. PPSP Hernowo kepada kliknews.co.id, merasa kasihan terhadap warga Pulo Padang, karena jika aksi penghadangan suplayer oleh segelintir warga itu terus berlanjut maka pihaknya akan menghentikan pengoperasian PKS sementara. Jika hal itu dilakukan maka kerugian bukan hanya kepada perusahaan, namun kerugian juga akan dirasakan oleh warga yang akan kehilangan pekerjaannya.
“Jujur kami sangat merasa kasihan dengan adanya aksi penghadangan yang dilakukan segelintir warga Pulo Padang ini, untuk itu kami berharap kiranya pihak APH segera memberikan solusi atas kejadian ini, sehingga kedepannya tidak ada pihak yang akan dirugikan baik warga maupun perusahaan,” harap Hernowo.
“Sampai saat ini, kami belum mengerti apa sebenarnya tujuan segelintir warga yang menolak dioperasikan PKS ini, padahal legalitas PKS keseluruhan sudah lengkap, bahkan pihak kami telah memenangkan perkara perdata yang diajukan warga berapa tahun lalu, jadi apa sebenarnya tujuan mereka ini,” tanya Herbowo.
Sedangkan Ketua PANDAWA Kabupaten Labuhanbatu, Yusuf, yang juga berdomisili di Kelurahan Pulo Padang juga menyesalkan tindakan penghadangan segelintir orang yang mengaku sebagai warga Pulo Padang itu. Pasalnya, jika ditelusuri lebih dalam akan diketahui lebih banyak warga yang mendukung dioperasikannya PKS tersebut.
“Saya sangat menyesalkan tindakan segelintir warga yang melakukan penghadangan para suplayer yang ingin membawa TBS nya ke PKS itu, jika ini terus berlanjut, maka dikhawatirkan kedepannya akan terjadi pertumpahan darah antar sesama warga, sebab ratusan warga yang kehilangan pekerjaannya karena PKS tidak beroperasi tidak akan tinggal diam,” kata Yusuf.
“Kita bisa lihat aksi hari ini, warga yang kontra dengan PT .PPSP telah nekat melakukan hal anarkis salah satunya dengan melakukan tindakan pengrusakan terhadap angkutan suplayer hingga kaca mobilnya pecah, dan kemungkinan supayer akan melaporkan hal itu ke Polres Labuhanbatu, dan jika nanti pihak APH tidak segera melakukan tindakan tegas terhadap warga yang melakukan penghadangan, maka kami warga Pulo Padang akan melakukan tindakan tegas terhadap segelintir warga yang diduga punya kepentingan tersebut.” ancam Yusuf. (LB-01)