Karanganyar, KlikNews.co.id – Kepergian Mbok Yem, penjaga warung legendaris di puncak Gunung Lawu, menyisakan duka mendalam. Bukan hanya bagi para pendaki, tapi juga bagi seekor monyet peliharaannya yang setia, Temon. Hewan kecil itu kini kerap terlihat termenung di sekitar warung kosong yang dahulu menjadi tempat tinggal mereka bersama.

Temon dikenal sebagai sahabat setia Mbok Yem selama bertahun-tahun. Ia menemani hari-hari wanita sepuh tersebut di puncak gunung yang sepi dan berkabut. Mbok Yem kerap memberi makan, memeluk, dan berbicara kepada Temon seolah hewan itu bagian dari keluarganya sendiri. Kedekatan mereka menjadi pemandangan yang akrab bagi para pendaki yang singgah.

Namun sejak Mbok Yem meninggal dunia, perilaku Temon berubah. Beberapa pendaki mengabarkan, bahwa monyet tersebut kini terlihat murung dan enggan berinteraksi. Ia kerap duduk diam di sudut warung, menatap ke arah lembah seperti tengah menanti sesuatu yang tak kunjung datang.

“Biasanya dia langsung mendekat kalau kami datang. Tapi sekarang lebih sering menyendiri,” ujar salah satu pendaki yang baru saja turun dari puncak Lawu.

Temon kini hanya ditemani sunyi dan alam. Meskipun beberapa pendaki mencoba memberinya makanan dan perhatian, respons Temon tidak sehangat dulu. Banyak yang percaya bahwa hewan tersebut masih merasakan kehilangan mendalam atas kepergian sosok yang selama ini menjadi perawat sekaligus temannya.

Kisah Temon menjadi pengingat bahwa ikatan antara manusia dan hewan bisa sedalam hubungan antar sesama. Gunung Lawu tak hanya kehilangan sosok Mbok Yem, tetapi juga menyaksikan bagaimana seekor makhluk kecil turut berduka.

Source : Mountexs/tiktok