PROBOLINGGO | KLIKNEWS – Warga masyarakat Kec. Lumbang, Kab. Probolinggo dibuat geram oleh kelakuan oknum Kades yang saat ini tengah viral terkait beredarnya video tak senonoh di berbagai whatsap.
Video berdurasi 1 menit 21 detik tersebut memperlihatkan, tindakan tidak senonoh dari oknum kades, yang melakukan video call (VC) dengan seorang gadis hingga mereka memperlihatkan dan memainkan alat vitalnya.
Video viral ini, dengan cepat menyebar di berbagai platform yang menyebabkan kegemparan di kalangan warga setempat. Dalam rekaman tersebut, terlihat oknum kades yang sedang melakukan video call dengan seorang gadis.
Ironisnya, oknum tersebut tidak hanya berbincang, tetapi juga memperlihatkan tindakan yang tidak pantas, yaitu mengeluarkan alat vitalnya atau yang sering disebut “CONANG” dalam bahasa setempat.
Aksi tersebut, sontak mengundang kemarahan dan rasa malu di kalangan masyarakat. Terutama karena seorang pemimpin desa seharusnya menjadi panutan dan menjaga wibawah serta martabatnya. Tindakan ini tentu sangat tidak pantas dan mencoreng nama baik pemerintah desa serta kepercayaan warga terhadap kepemimpinan lokal.
Sejak video itu beredar, warga masyarakat Kecamatan Lumbang merasa resah dan kecewa. Banyak dari mereka mengungkapkan, “Kegeraman terhadap tindakan oknum kades yang seharusnya menjaga moral dan etika sebagai pemimpin. Tidak sedikit pula warga yang menuntut agar ada tindakan tegas dari pihak berwenang terhadap oknum tersebut.”
Dirael, anggota Aliansi Madura Indonesia (AMI) membuka suara, “Kami tidak bisa menerima tindakan seperti ini dari seorang pemimpin yang seharusnya menjadi contoh baik bagi warganya. Ini sangat mencoreng nama baik kepala desa, saya akan meneruskan ini ke pihak yang berwajib dan meminta pihak-pihak terkait melakukan pemecatan,” ujarnya.
“Saya berharap agar pihak yang berwenang segera melakukan investigasi dan mengambil langkah tegas. Mereka menginginkan adanya sanksi yang sesuai agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Pemimpin yang seharusnya menjadi teladan, kini justru menjadi pusat sorotan negatif,” imbuhnya.
Pihak pemerintah Kabupaten Probolinggo, diharapkan segera merespons kejadian ini dan memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku. Kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah desa bisa runtuh bila tidak ada tindakan yang cepat dan jelas.
“Kasus ini tidak hanya menimbulkan keresahan di masyarakat, tetapi juga mempermalukan nama baik desa Lumbang Kuning dan instansi pemerintahan lokal. Di tengah era digital saat ini, sebuah kesalahan kecil bisa langsung tersebar luas dan membawa dampak besar. Peran seorang kepala desa, yang seharusnya melindungi dan memajukan masyarakat, kini terbalik menjadi sorotan negatif yang menyakitkan bagi warga.”
Kini, bola ada di tangan pihak berwenang. Akankah kasus ini diusut tuntas dan keadilan ditegakkan. Masyarakat hanya bisa berharap bahwa hukum akan berjalan sebagaimana mestinya, dan kepercayaan mereka dapat dipulihkan kembali. (SH/Red)