TULUNGAGUNG, Kliknews – Ratusan warga Desa Kedoyo melakukan aksi unjuk rasa didepan Balai Desa Kedoyo, untuk menuntut pelengseran Carik Desa. Dalam aksi ini dikawal ketat puluhan Polisi dan TNI. Kamis 25/04/24.
Masa aksi mulai melakukan orasi sekitar jam 10.00 wib pagi didepan Balai Desa Kedoyo. Usai berorasi masa aksi yang terdiri dari pemuda, ibu rumah tangga, dan warga Kedoyo raya kemudian merangsek masuk untuk melakukan dialog dengan pihak Desa. Didampingi elemen satuan mahasiswa, dialog berlangsung alot dan memanas.
Dalam paparannya, Aldi, perwakilan Ketua SATMA Mahasiswa menyampaikan, point penting tuntutan warga Kedoyo dalam hal pelayanan, transparansi anggaran Desa dan kebijakan-kebijakan Desa yang selama ini dirasa kurang pro rakyat.
“Alhamdulilah kita sudah bisa mendampingi untuk menyampaikan aspirasi warga Kedoyo, dan perkara-perkara Personal oleh Oknum Perangkat Desa,” ujar Aldi kepada media ini.
Lebih lanjut Aldi menambahkan, kita akan kawal kasus-kasus dan laporan warga Kedoyo atas sejumlah tindakan oknum Perangkat Desa yang dirasa merugikan warga.
“Untuk itu, sejumlah warga akan menyiapkan alat buktinya, nanti kita siap mendampingi warga untuk memperoleh haknya,” pungkas Aldi.
Warga yang lain juga menyampaikan, dalam orasinya masa aksi mendesak pejabat Muspika mulai Camat, Kades, sempat memanas saat warga menuntut agar Carik segera dilengserkan dari jabatannya.
“Kami meminta Camat Sendang dan Kades Kedoyo mendukung untuk segera mutasi Carik dari Kedoyo. Pak Camat dan Kades Andik tolong tanda tangani Petisi warga atas Mutasi Carik ini,” ungkap Pak Sampun dalam orasinya.
Sementara itu, warga yang lain, saat berdialok di Balai Desa sempat memanas dan berlangsung alot hampir 3 jam. Usai memberikan peryataan dan tanda tangan kepada warga, bahwa Carik bersedia dimutasi dari Kedoyo, akhirnya masa aksi membubarkan diri.
“Saya yang bertanda tangan dibawah ini Carik Kedoyo siap dimutasi jika terbukti bersalah dimata Hukum,” ujar masa aksi saat bacakan surat peryataan Carik.
Aksi hari ini dipastikan ada 400 warga yang mendatangi Balai Desa Kedoyo serta dijaga Polri dan TNI sekitar 50 personil. Sempat beredar berita, Perangkat Desa akan didampingi oleh oknum Pakar Hukum. Namun faktanya oknum tersebut tidak berani menampakkan batang hidungnya.
“Tidak mungkin dia berani datang ke Kedoyo, dia loh aslinya pengecut,” terang warga.
Di waktu yang sama, Ketua Ormas SPI (Sahabat Polisi Indonesia) Tulungagung, Komarudin, dalam keterangannya mengatakan, sesuai tuntutan masyarakat, Carik segera angkat kaki dari Bumi Kedoyo ini.
“Karena, jika tidak segera pindah tugas, akan menjadi penyakit kronis atau konflik baru di Kedoyo,” pungka Ormas SPI. (din/tim/al)