SIDOARJO, KLIKNEWS – Persoalan judi sabung ayam yang terjadi di wilayah hukum Polresta Sidoarjo masih menjadi sebuah permasalahan yang pelik. Pasalnya, masih banyak pengusaha perjudian yang secara terang-terangan menggelar arena judi sabung ayam tersebut. Meskipun banyak yang sudah ditutup, bahkan dihukum oleh Aparatur Kepolisian setempat, hal tersebut tidak menyurutkan niat pengelola judi untuk tetap meraup untung dari bisnis usaha judi sabung ayam itu.
Seperti salah satu contoh, kalangan sabung ayam yang diduga milik “Joko” (nama samaran) selaku penyelenggara yang berada di Desa Klurak, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, masih terlihat ramai pengunjung meskipun pihak Kepolisian sudah melakukan tindakan penutupan di berbagai wilayah khususnya di Jawa Timur.
Tidak hanya ramai dan terkenal, bahkan salah satu warga yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, bahwa sang pemilik kalangan yang dipanggil “Joko” seolah-olah ingin membuat arena judinya terkenal hingga mampu mendatangkan pemain dari luar Kota.
Tidak hanya disitu saja, kalangan judi sabung ayam milik “Joko” terlihat aman aman saja, bahkan tidak pernah mendapatkan obrakan, jadi kemungkinan besar pihak Kepolisian setempat tidak mengetahui hal tersebut, atau malah sebaliknya??.
“Ada dugaan “Joko” pemilik lokasi perjudian sabung ayam ada hubungan emosional dengan Aparat Penegak Hukum. Buktinya, beberapa kali di mediakan namun tetep saja kokoh berdiri,” ujar warga kepada kliknews.co.id, Sabtu (17/08/24).
Sementara itu, seperti yang diketahui, Kapolri secara jelas dan tegas mengintruksikan kepada seluruh anggota jajaran Polda, bahwasanya tindak tegas segala penyakit masyarakat tanpa pandang bulu.
Namun pada faktanya, instruksi tersebut terkesan tidak diindahkan atau memang tidak sampai ke Polsek jajaran setempat, hingga tersiar kabar bahwasanya perjudian sabung ayam di Desa Klurak, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo masih menjadi arena terkuat.
Sampai berita ini ditayangkan, kami masih akan mengkonfirmasi pihak-pihak terkait baik Polsek, Polresta Sidoarjo hingga Polda Jatim, guna sebagai perimbangan sebuah pemberitaan. (Mal/Red)
