Bak Kebal Hukum!! Bos Tambang di Probolinggo Ancam Bunuh Wartawan

Bos tambang terlihat marah pada saat ancam wartawan di lokasi tambang. (Foto/kliknews)
Example 468x60

KOTA PROBOLINGGO | KLIKNEWS – Bak seperti preman, bahkan sudah diluar batas etika kemanusiaan, pemilik tambang CV. Hani Lancar Jaya dinilai berlebihan. Asyari, dan beberapa anak buahnya dengan sengaja serta berencana telah melakukan intimidasi terhadap wartawan dari salah satu media cetak dan online nasional Batasmedia99. Kamis (06/06/2024) siang dilokasi tambang.

Tak hanya itu, selain melakukan intimidasi, Asyari, dengan beberapa anak buahnya juga berkali-kali hendak melakukan kekerasan fisik sambil melontarkan kata – kata ancaman akan menjerat (mengikat atau mencekik) dan mengumpat wartawan tidak akan bisa pulang dengan selamat dari lahan tambang miliknya.

Example 468x60

“Koen tak jiret ndek kene ate onok opo. Ndak tak olehno sak montore tak celokno kabeh anak buahku. Aku wes ate gowo massa tak parani nang kantore tak obong (red-jawa). (Kamu saya jerat atau cekik disini mau ada apa. Tidak saya pulangkan sama mobilnya saya panggilkan semua anak buah saya. Saya sudah mau bawa massa, saya geruduk ke kantornya mau saya bakar,” umpat Asyari dengan nada gaya premannya.

Baca Juga :  Dua Pelaku Pencuri Kabel Listrik di PT. Cimory Ditangkap Unit Reskrim Polsek Purwosari

Perlu diketahui, kejadian ini dipicu adanya pemberitaan sebelumnya yang ditulis oleh wartawan Batasmedia99.com dengan judul ‘Tambang di Desa Klampok, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, diduga Ilegal’ atas berita tersebut Asyari selaku pemilik tambang tidak terima kemudian menghubungi wartawan via App Whatsapp mengundang ketemu dilokasi tambang mengajak duduk bersama dan konfirmasi.

Namun diluar dugaan, Asyari selaku pemilik tambang yang notabenenya menurut beberapa sumber informasi adalah preman ternyata telah bersiasat dan berencana buruk, bukan diterima dengan baik kedatangan wartawan dan tim Batasmedia99.com justru dimaki, diumpat, diintimidasi dan berkali-kali. Asyari mencoba untuk melakukan kekerasan fisik terhadap wartawan penulis berita sambil melontarkan ancaman-ancaman, dan beruntung dapat dilerai oleh salah satu rekan-rekan wartawan lainnya.

Apapun dalilnya Asyari, dan beberapa anak buahnya sudah melakukan perbuatan yang disengaja dan direncanakan yang sudah sangat jelas melanggar Undang-Undang No 40 Tahun 1999 Tentang Pers. Tak hanya itu, bahkan jelas dalam situasi kejadian tersebut ada upaya unsur sengaja dan berencana yang mengancam keselamatan. Karena selain umpatan dan ancaman juga sempat terekam kamera video rekan wartawan yang lain dilokasi diatas tempat duduk tampak beberapa senjata tajam yang diduga sudah disiapkan sebelumnya.

Baca Juga :  Patroli Udara, Kapolri-Panglima TNI Cek Kesiapan Mudik di Pelabuhan Gilimanuk

Atas kejadian ini, tim batas media berharap kepada Aparat Penegak Hukum agar ambil tindakan sebagaimana yang telah diatur sesuai Undang-Undang dengan Profesional dan Proposional. Jangan ada lagi intimidasi terhadap wartawan apalagi sampai ada kekerasan yang mengakibatkan cidera fisik. “Setiap pemberitaan ada hak jawab jika merasa keberatan dengan narasi berita. Jika perlu tuntut sesuai prosedur hukum bukan justru melakukan tindakan sengaja melanggar hukum. Ini Negara Hukum bukan milik preman,” ujar rekan wartawan.

Batasmedia99.com, melalui legal hukum tidak akan tinggal diam dengan kejadian ini karena sudah dianggap diluar batas etika kemanusian yang beradab. “Kami sudah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait hukum. Yang jelas, kami tidak tinggal diam tetap kami lakukan upaya hukum sesuai UU yang berlaku,” cetus Apin.

Sementara itu, melihat respon publik dari kejadian ini, banyak yang mengasumsikan jika keberadaan tambang di Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo tersebut patut mendapat perhatian penegak hukum terkait, baik dari jajaran Kejaksaan maupun Kepolisian selaku pemangku wilayah hukum.

Baca Juga :  Pendekatan Soft Approach oleh Pemerintah Republik Indonesia berhasil, Pilot Philip Akhirnya Dibebaskan

Karena perilaku dan siasat yang disengaja serta terencana, Asyari, dan anak buahnya menggambarkan adanya kejanggalan atas tabir rahasia legal tambang. Meski saat kejadian Asyari, berdalih jika CV. Hani Lancar Jaya adalah sebagai pembeli namun tetap tidak dapat membuktikan jika tambang sah atau lengkap legalitas. Apalagi ada dugaan beck up oknum APH. Reputasi serta nama besar garda terdepan penegak hukum Polri benar-benar dipertaruhkan. Buktikan dan usut tuntas tanpa tendensional keterlibatan.

Adapun dalam konfirmasi sebelumnya, pihak Polres Probolinggo melalui Humas sempat menyampaikan, jika tambang tersebut sudah dilengkapi legalitas. Namun hasil cek di Website resmi Kementrian ESDM jelas didapatkan keterangan jika CV. Hani Lancar Jaya masih dalam perijinan sebatas hanya berupa Pencadangan.

Sementara itu, pada Jumat 07/05, Asyari, saat dikonfirmasi mengenai izin tambangnya beserta aksi arogannya kepada wartawan melalui pesan singkat whatsap, namun sayang, dirinya enggan memberikan komentarnya hingga berita ini ditayangkan.

(Sumber : Batasmedia99)

Example 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *