PASURUAN, Kliknews – Dugaan penyalahgunaan BBM jenis pertalite yang terjadi SPBU di jalan Raci, Desa Tambakrejo, Kec. Kraton, Kota Pasuruan, diduga kuat adanya backing dari oknum APH, serta adanya fee kepada oknum operator SPBU.
Sebut saja Kosim (nama samaran), ia mengaku usaha jual beli pertalite yang dibeli dari SPBU Tambakrejo, dengan nomor lambung 54.67134 itu sudah ada persetujuan dari pihak operator. Bahkan setiap pembelian 100 ribunya ada tambahan uang 2000 ribu.
“Persetujuannya begitu, setiap beli 100 ribu ada tambahan 2000 ribu untuk operatornya,” kata Kosim kepada kliknews.co.id, Senin 06/05/24.
Kosim menjelaskan, pembelian pertalite tersebut bukan hanya dari orang-orang terdekat saja. Melainkan ada yang dari Lekok Pasuruan Kota.
“Bukan tim kita saja yang membeli pertalite di SPBU itu, melainkan ada juga dari pengusaha warung madura dari Lekok,” imbuhnya.
Dari hasil pembelian pertalite di SPBU Tambakrejo, ungkap kosim, mereka lalu menjual kembali kepada pengepul-pengepul yang ada di Pasuruan Kota. Bahkan ada yang sudah berlangganan dengan cara diambil di rumahnya masing-masing.
“Kadang ya langsung dikirim, kadang juga ada yang sudah menunggu,” ucapnya.
Ditanya soal upeti bulanan atau uang keamanan kepada oknum APH,? Ia mengaku, “Ada! kepada oknum Tipidter di Polresta Pasuruan Kota,” pungkasnya.
Sementara itu, sumber yang lain menyebutkan, terkait adanya uang keamanan kepada oknum APH bukan hanya kepada oknum yang berdinas di Polresta Pasuruan Kota. “Ada lagi yang berdinas di Polsek setempat berinisial (AG),” terangnya. Jumat 10/05.
Terpisah, Kanit Tipidter Polresta Pasuruan saat dikonfirmasi melalui sambungan via telpon whatsap, Beliaunya dengan tegas sudah mengecek ke anggotanya namun tidak ada.
“Saya juga masih baru mas, dan tidak ada yang sampean maksud seperti itu,” jelasnya melalui sambungan telpon. Jumat 10/05.
Di warta sebelumnya, maraknya penyalahgunaan BBM jenis Pertalite serta banyaknya mafia yang menimbun, akibat lemahnya pengawasan dari Aparat Penegak Hukum (APH). Bahkan, disinyalir ada dugaan kuat terjadi pembiaran hingga para mafia BBM dengan se-enaknya melenggang bebas meraup keuntungan dari hasil jual beli minyak BBM pertalite yang sebenarnya untuk masyarakat miskin. (Mal/red)