DENPASAR, KLIKNEWS.CO.ID – Kepolisian Daerah (Polda) Bali menerjunkan sebanyak 1.673 personel untuk pengamanan Nyepi Saka 1947 dan Idul Fitri 1446 Hijriah. Selain polisi, aparat instansi terkait juga menurunkan sebanyak 1.394 personel. Walhasil, total ada sebanyak 3.067 personel aparat gabungan yang terjung untuk pengamanan Nyepi dan Idul Fitri.
Kapolda Bali, Irjen Daniel Adityajaya, meminta kepada personel terkait yang melakukan pengamanan Idul Fitri dan Nyepi agar tidak ada gesekan.
“Seluruh perwira agar menyiapkan personel di titik-titik rawan, terutama pada saat umat Muslim melaksanakan salat tarawih. Sementara itu, umat Hindu melaksanakan pengarakan ogoh-ogoh di jam yang sama. Agar tidak terjadi gesekan yang dapat mengganggu kamtibmas,” pinta Daniel.
Aspek pengamanan Nyepi dan Idul Fitri difokuskan pada pengaturan lalu lintas, pemantauan arus mudik, serta pengawasan ketat pada area yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Hal itu dilakukan guna menghindari potensi gesekan antarumat beragama.
Polda Bali juga memastikan adanya kesiapan personel di titik-titik strategis dan rencana pengaturan khusus di wilayah yang mayoritas penduduknya merayakan Nyepi guna menjaga ketenangan dan kesucian hari tersebut.
Polda Bali telah melaksanakan rapat koordinasi untuk mempersiapkan perayaan Idul Fitri 1446 Hijriyah dan Nyepi Caka 1947. Rapat tersebut membahas sejumlah persiapan dan langkah-langkah pengamanan yang perlu dilakukan untuk memastikan kedua perayaan ini berlangsung dengan aman dan tertib.
Rapat koordinasi ini juga melibatkan sejumlah pihak terkait, seperti pemerintah daerah, instansi terkait, serta organisasi keagamaan. Hal itu dilakukan untuk menyamakan persepsi dan memastikan pelaksanaan kedua perayaan berjalan harmonis tanpa menimbulkan gangguan.
Rapat ini menegaskan pentingnya sinergi antara seluruh pihak agar perayaan Idul Fitri dan Nyepi dapat berlangsung dengan damai, tertib, dan penuh rasa saling menghormati.
Menurut Daniel, Polri perlu mengatur pengamanan secara cermat, mengingat Idul Fitri adalah momen besar bagi umat Muslim yang biasanya diwarnai dengan kegiatan arus mudik dan takbiran. Sementara Nyepi merupakan hari suci bagi umat Hindu yang diisi dengan keheningan dan larangan beraktivitas di luar rumah.
(Saniman)