Ceceran Tanah Urug di Jalan Nasional Surabaya-Malang Dikeluhkan, Diduga Ada Pembiaran

Terlihat becek dan licin, jalan didepan Polsek Sukorejo. (Kliknews)
banner 500x300

PASURUAN, KLIKNEWS.CO.ID – Warga dan pengendara motor mengeluhkan kondisi Jalan Raya Nasional Surabaya-Malang di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo, yang dipenuhi ceceran tanah akibat proyek perataan lahan. Material yang berserakan di jalan dinilai mengganggu kenyamanan serta berpotensi membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara roda dua.

Mahfud, seorang pengendara sepeda motor yang melintas di lokasi proyek menyebutkan. Tanah urug yang berserakan berasal dari dump truck pengangkut material. Ia menilai kondisi ini semakin berbahaya, terutama saat musim hujan saat ini, karena jalan menjadi licin dan rawan kecelakaan.

Bacaan Lainnya
Baca Juga :  Ada Kecelakaan di Sekitarmu? Simak Aturan dan Anjuran dari Ditlantas Polda Jatim
banner 325x300
Nampak kemacetan terjadi akibat jalan licin dan becek.

“Pelaksana proyek seolah tidak memperhatikan keselamatan pengendara. Jika tanah urug yang tercecer tidak segera dibersihkan, pengendara roda dua sangat berisiko,” ujar Mahfud kepada kliknews.co.id, Rabu (05/01/2025).

Di sisi lain, sejumlah warga menduga adanya kelalaian atau pembiaran dari pihak terkait. Mereka heran karena meskipun kondisi ini telah diberitakan oleh berbagai media, hingga kini belum ada tindakan tegas yang diambil.

Baca Juga :  Satresnarkoba Polres Tabanan Amankan 299,03 Gram Sabu, Kapolres Imbau Warga Melapor Jika Ada Penyalahgunaan Narkoba

“Masnya lihat sendiri, kan? Jalan becek dan licin, tapi ada nggak pihak Polsek atau instansi lain yang turun langsung menegur atau menertibkan? Padahal ini sangat membahayakan pengguna jalan,” ujar seorang warga dengan nada kesal.

Beberapa warga juga mencurigai, adanya koordinasi tertentu antara pihak proyek dan instansi terkait, seperti Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Polsek Sukorejo. Warga menduga pihak proyek sudah melakukan pendekatan dengan instansi tersebut agar tidak mendapat teguran atau sanksi.

Baca Juga :  Diduga Ada Kecurangan, Pemborong Alami Kerugian 550 Juta, Menegar Neo Natura Terancam di Polisikan

“Kalau memang tidak ada kepentingan tertentu, seharusnya pihak berwenang sudah mengambil tindakan tegas. Setidaknya ada teguran atau penghentian aktivitas proyek yang membahayakan pengguna jalan,” ujar warga di sekitaran lokasi.

Sementara itu, Kapolsek Sukorejo dan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan, belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, meskipun tanda baca sudah centang dua. (Mal)

Pos terkait

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *