SURABAYA, Kliknews – Tertipu Travel Umroh yang menjanjikan paket VIP dengan tawaran fasilitas Hotel Hilton Madinah dan Hotel Dar Tawhid Intercontinental keluarga dari anggota Legislatif Dokter Mufti Anam terlantar di kota Mekkah.

Kejadian tersebut seperti yang ditulis dalam akun resmi Instagram @mufti.anam, dimana pada postingan yang diunggah pada akun tersebut menceritakan kronologi kejadian yang dialami keluarga Dokter Mufti saat menjalankan Ibadah Umroh.

Pada postingan IG itu juga menjelaskan, penyedia jasa Travel dan Umroh yang telah melakukan penipuan dengan nama Pangeran Tour and Travel dan beralamat di Jalan no. 8-18 Surabaya, Jawa Timur.

Dijelaskan, kejadian bermula pada tanggal 10 Maret 2024, saat itu terdapat iklan pada story akun IG Owner Pangeran Tour and Umroh dengan akun @pangerantour yang menawarkan paket perjalanan umroh VIP.

Setelah dilakukan kesepakatan dan pembayaran semula berjalan normal tanpa adanya kecurigaan, bahkan Dokter Mufti menambah pesawat bisnis class untuk 5 orang dewasa.

“Kami juga menambah pesawat bisnis class untuk 5 orang dewasa (anak free) dan paket tambahan tur ke Al Ula,” seperti dikutip dari IG @mufti.anam.

Dalam postingan tersebut diketahui pemilik dari pangeran tour bernama Andik Setiawan. Dimana saat tanggal pemberangkatan pada 1 April 2024 Andik meminta sejumlah uang tambahan dengan alasan pihak manajemen Pangeran Tour salah hitung.

Masih pada postingan tersebut, dijelaskan bila pihak Dokter Mufti tidak memberikan tambahan uang yang diminta pihak Pangeran Tour yang dihubungi melalui Andik Setiawan, maka keluarganya batal berangkat umroh karena belum ada tiket pesawat dan hotel.

“Saat itu posisi keluarga kami sudah perjalanan ke bandara juanda. Saya tidak sampai hati jika gagal berangkat, maka akhirnya saya transfer nominal yang tidak sedikit,” lanjut Dokter Mufti pada postingannya.

Hingga setibanya di Mekkah, keluarga Mufti Anam diberi hotel Hilton Jabal Omar. Mirisnya lagi, cek in jam 8 pagi, tapi jam 13.00 siang diminta keluar oleh pihak hotel.

Kejadian itu berlangsung beberapa hari karena hotel yang dituju belum dibayar oleh penyedia jasa umroh. Hingga pada puncaknya sekitar jam 16.00 tanggal 5 April 2024 tidak lagi bisa mencari hotel karena pihak travel sudah tidak bisa membayar uang hotel sejak waktu tersebut hingga beberapa hari ke depan.

“Saya sudah mencoba menghubungi muassasah, KBRI dan pihak-pihak berwenang agar segera diambil langkah lebih lanjut agar tidak semakin banyak korban,” tutupnya. (Mal)

Sumber : IG @mufti.anam.