LABUHANBATU, Kliknews – Memalukan, oknum Perwira Pengendali Lapangan (Padal) personel dalmas Polres Labuhanbatu, Iptu JL Tobing mengaku tak mampu atasi aksi penghadangan angkutan supplier di ruas jalan lintas Pulo Padang yang dilakukan oleh segelintir warga Kelurahan Pulo Padang, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, yang menolak dioperasikan pabrik PT. PPSP Pulo Padang. Selasa (30/4/2024) sekira Pukul 11.30 Wib.
Pengakuan Padal itu disampaikannya kepada Manager PKS PT. PPSP Pulo Padang, Hernowo, melalui panggilan whatsapnya, saat manager akan melaksanakan konferensi pers diruang meeting perusahaan.
“Barusan Pak Padal Iptu JL Tobing mengaku tak mampu mengatasi aksi pendemo yang melakukan penghadangan angkutan supplier melalui panggilan whatsap. Alasannya, jumlah personel dalmas lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah massa yang berunjuk rasa.” ujar Hernowo melalui Humas Perusahaan Ridwan Sianturi. SH kepada wartawan Kliknews.co.id.
Akibat dari ketidakmampuan tim personel dalmas Polres Labuhanbatu dalam melakukan tindakan tegas terhadap pelaku penghadangan jalan, akhirnya angkutan supplier pabrik terpaksa harus putar balik arah guna mengantisipasi tindakan anarkis para pendemo yang kian menjadi tersebut.
“Karena tidak mampunya personel menindak tegas pelaku penghadangan angkutan supplier kita ini, maka supir terpaksa putar balik arah guna menghindari perbuatan anarkis pendemo yang sebelumnya telah dialami oleh beberapa supplier lainnya,” katanya.
Padahal lanjut dia, dengan adanya instruksi dari Kapoldasu agar penghadang jalan ditindak tegas. Kami yakin aksi unjuk rasa dari segelintir warga yang kontra perusahaan ini akan segera berakhir.
“Sekedar informasi, Kapolres Labuhanbatu juga telah mengeluarkan sprint agar personel dalmas melakukan pengamanan atas beroperasinya pabrik ini, bahkan salah satu point menegaskan agar personel melakukan tindakan tegas terhadap pelaku penghadangan jalan, tapi fakta dilapangan nol, bisa abang-abang media menilainya sendiri,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Koalisi Independent Anti Mafia Terstruktur (KiaMaT) Kabupaten Labuhanbatu, Ishak kepada kliknews.co.id, merasa prihatin tentang keluarnya statement ketidakmampuan oknum Padal personel dalmas Polres Labuhanbatu melakukan tindakan tegas terhadap pelaku penghadangan jalan yang hanya berjumlah puluhan orang itu.
Ia menduga kegagalan dari tim personel dalmas Polres Labuhanbatu dalam menjalankan instruksi dari Kapoldasu agar pihaknya menindak tegas pelaku penghadangan jalan ini akibat dangkalnya ilmu inteligen dari personel Intelkam Polres Labuhanbatu dalam hal melakukan pulbaket atas aksi unjuk rasa yang dilakukan segelintir warga Kelurahan Pulo Padang ini.
“Saya prihatin mendengar statement dari oknum pimpinan personel dalmas Polres Labuhanbatu ini, kalimat tidak mampu itu harusnya tidak beliau ungkapkan, sebab dengan adanya statement yang sangat memalukan institusi Polri itu, maka akan menambah raport buruk bagi mereka,” kata Ishak kepada kliknews.co.id via panggilan whatsap.
Lebih lanjut Ishak mengatakan, sebenarnya saya juga hampir tidak percaya, kok bisa jumlah personel dalmas ini jauh lebih sedikit dari jumlah massa yang berunjuk rasa, artinya hal itu diakibatkan kurangnya koordinasi antara beliau dengan pihak Sat Intelkam Polres Labuhanbatu. Seharusnya mereka sudah melakukan pulbaket sebelum aksi itu digelar, atau memang ilmu inteligen dari personel Sat Intelkam Polres Labuhanbatu ini masih cukup dangkal,” jelas Ishak.
“Kami berharap kegagalan pihak Polres Labuhanbatu dalam melaksanakan instruksi dari Kapoldasu ini akan menjadi catatan khusus orang nomor satu di Polda Sumut ini, dengan demikian beliau akan segera melakukan penyegaran terhadap Kapolres Labuhanbatu AKBP Dr Benhard L Malau.SIK.MH,” tutup Ishak. (RDs)
