PASURUAN, KlikNews.co.id – Sosok Brahma Canggih Wisnu Wardana patut menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya di Kabupaten Pasuruan. Di usianya yang masih belia dan masih duduk di bangku SMPN 1 Beji, Canggih telah berhasil membuktikan bahwa usia muda bukan halangan untuk memulai usaha dan meraih kesuksesan.
Putra pertama dari pasangan Vicky Ariyanto, yang akrab disapa Demang, dan Rizky Wahyuni, Kepala Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, ini memulai usahanya dari langkah sederhana, dengan menabung setiap hari. Dari hasil tabungannya yang terkumpul sebesar Rp2 juta, ia memutuskan untuk mencoba beternak bebek pedaging.
“Awalnya cuma iseng, coba-coba saja. Tapi ternyata malah berkembang. Dari 100 ekor, sekarang sudah jadi 3.000 ekor,” ujar Canggih dengan penuh semangat. Rabu (21/05)
Menariknya, dalam memberi pakan bebek-bebeknya, Canggih tak sepenuhnya bergantung pada pakan pabrikan. Ia memanfaatkan bahan-bahan alternatif seperti nasi sisa, mie sisa, dan bekatul, yang terbukti mampu menekan biaya produksi.
Tak hanya fokus pada peternakan bebek, Canggih juga mengelola lima kolam ikan lele. Dengan sistem panen berkala, ia mampu menghasilkan lebih dari 1 ton ikan lele setiap bulan.
“Untuk lele, dalam sebulan bisa panen lebih dari 1 ton karena ada lima kolam,” jelasnya.
Kesuksesan Canggih ini membuat sang ayah, Vicky Ariyanto, merasa bangga. Ia mengaku awalnya tidak mengetahui secara pasti aktivitas anaknya, hingga akhirnya terkejut saat melihat jumlah ternak dan kolam ikan yang sudah dikelola putranya.
“Orang tua mana yang tidak bangga dengan anaknya? Apalagi saya, yang awalnya tidak tahu kalau tiba-tiba anak saya sudah memelihara begitu banyak bebek dan juga ikan lele,” ujarnya dengan wajah penuh kebanggaan.
Demang menilai, apa yang dilakukan oleh putranya sejalan dengan program ketahanan pangan yang sedang digencarkan pemerintah. Ia berharap kisah ini dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya di Kabupaten Pasuruan agar lebih produktif dan menjauh dari kegiatan negatif.
“Daripada terjerumus ke pergaulan bebas, minuman keras, atau narkoba, sebaiknya energi dan waktu dialihkan ke kegiatan produktif seperti ini. Ini bisa menjadi peluang sekaligus kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan,” tambahnya.
Ia juga berharap pemerintah daerah, khususnya Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan, dapat memberikan perhatian dan pembinaan terhadap anak-anak muda yang memiliki potensi seperti Canggih.
“Kalau pun ada kekeliruan, kami berharap pihak dinas bisa membimbing, bukan menyalahkan. Justru ini momen untuk mengarahkan potensi anak-anak muda ke arah yang positif,” pungkasnya.
Dengan semangat, kemandirian, dan kreativitasnya, Brahma Canggih Wisnu Wardana telah membuktikan bahwa anak muda juga bisa turut berkontribusi besar dalam pembangunan desa dan ketahanan pangan daerah.
(Mal)
Tinggalkan Balasan