PASURUAN, KLIKNEWS.co.id – Perayaan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke-1096 benar-benar menghadirkan suasana berbeda pada Minggu (21/9/2025). Sejak pagi, jalanan utama Bangil yang biasanya dipadati kendaraan, berubah menjadi arena karnaval penuh warna. Sorak penonton, alunan musik, hingga gemuruh langkah peserta menandai dimulainya Bangil Carnival 2025.

Ribuan masyarakat memadati rute sejauh satu kilometer, mulai dari area parkir Bangkodir hingga Alun-alun Bangil. Sepanjang jalan dipenuhi riuh tepuk tangan, teriakan kagum, serta kilatan kamera ponsel warga yang tak ingin melewatkan momen bersejarah itu.

Peserta karnaval tampil dengan kostum-kostum megah dan kreasi seni menawan. Anak-anak terpesona melihat aneka warna yang bertebaran, sementara para orang tua larut dalam kebanggaan sekaligus sibuk mengabadikan momen bersama keluarga. Wajah-wajah gembira jelas terlihat di sepanjang jalur karnaval, mencerminkan betapa acara ini benar-benar menjadi hiburan rakyat.

Sejumlah pedagang UMKM tampak sibuk melayani pembeli di sela kemeriahan Festival Sound 2025. Lapak makanan dan jajanan tradisional laris manis diburu pengunjung. (kliknews)

Namun, di balik kemeriahan tersebut, ada kekuatan besar yang menjaga jalannya acara. Sebanyak 221 personel gabungan dari Polres Pasuruan, TNI, Satpol PP, Dishub, Dinkes, Banser, hingga masyarakat sekitar, bersatu padu mengamankan jalannya karnaval. Berkat sinergi inilah suasana kondusif berhasil terwujud tanpa hambatan.

Kapolres Pasuruan, AKBP Jazuli Dani Iriawan, mengapresiasi peran semua pihak. “Karnaval ini bisa berjalan sukses karena kolaborasi. Tidak mungkin Polri bekerja sendiri. TNI, pemerintah daerah, petugas lapangan, hingga warga semua terlibat aktif. Terima kasih, semoga semangat kebersamaan ini terus terjaga,” tegasnya.

Kemeriahan berlanjut hingga malam hari. Festival Sound 2025 yang digelar di Lapangan Rama Gloria, Desa Cangkringmalang, Kecamatan Beji, menjadi magnet hiburan baru. Selama dua hari berturut-turut, dentuman musik, cahaya lampu panggung, dan sorakan penonton membuat suasana semakin meriah. Pedagang UMKM ikut kecipratan berkah, lapak-lapak makanan, minuman, hingga jajanan tradisional ramai pembeli.

Kastono, seorang pedagang, mengaku bersyukur. “Dagangan saya laris, alhamdulillah. Acara seperti ini bukan hanya hiburan, tapi juga rezeki bagi kami pedagang kecil. Kampung jadi rame, ekonomi juga bergerak,” ujarnya dengan wajah sumringah.

Dukungan serupa datang dari Malik, warga Pasuruan. Ia mengaku rela berjalan jauh demi ikut menyaksikan karnaval.

“Jarang sekali ada acara sebesar ini. Saya sangat berterima kasih, khususnya kepada Bupati Mas Rusdi dan semua pihak yang sudah bekerja keras menjaga keamanan. Bukan perkara mudah mengatur acara dengan ribuan penonton, tapi terbukti semuanya tertib. Saya merasa bangga jadi warga Pasuruan,” tuturnya panjang lebar.

Hal senada diungkapkan Umi Kulsum, warga Porong, Sidoarjo. Ia datang bersama keluarga sekaligus menunggu keluarga yang berjualan.

“Kalau saya pribadi sangat senang. Anak-anak bisa hiburan, dagangan keluarga juga laku. Yang lebih penting, saya merasa aman. Terima kasih kepada Pak Bupati, Polres, TNI, dan semua petugas. Mereka bekerja keras sampai kita bisa menikmati acara ini dengan tenang. Semoga tahun depan bisa lebih meriah lagi,” katanya penuh haru.

Tawa, tepuk tangan, dan rasa syukur yang mengalir sepanjang dua hari perayaan membuktikan bahwa Hari Jadi Kabupaten Pasuruan bukan sekedar seremoni. Ia menjelma menjadi pesta rakyat, ruang kebersamaan, sekaligus wadah untuk menumbuhkan semangat gotong royong.

Antusiasme warga yang begitu besar menjadi harapan baru. Bahwa tradisi perayaan ini akan terus hidup, menyatukan masyarakat, sekaligus menjadi kebanggaan bersama Kabupaten Pasuruan.

(mal/kuh)