SAMPANG, KLIKNEWS.CO.ID – menindak lanjuti berita viral di media online dengan adanya mafia solar dan oknum polisi Polres Sampang yang di tuding menerima upeti Polda Jatim diminta segera menindak tegas keduanya.

Selain dilakukan proses secara hukum terhadap mafia BBM bersubsidi tersebut, Polda Jatim juga menindak tegas oknum anggota Polres yang sudah menerima upeti,

Dikutip dari berita Sorotan.co.id, bahwa oknum Kanit Idik III Satreskrim Polres Sampang, Madura, Jawa Timur Ipda Dedy Dely Rasidie diduga telah menerima upeti dari mafia solar sebesar 35 dan 27 juta rupiah dengan cara di Tranfer di rekening BCA. Pada 02 Maret 2025.

Salin menerima uang dari mafia solar, Dedy Dely juga di kabarkan berdalih bahwa uang transfer yang dikirim oleh pengelola BBM itu termasuk atensi bulanan.

Ahmadi Aktivis Jatim juga menuangkan melalui media ini bahwa Kanit III Tipidter Satreskrim Polres Sampang sudah tercatat merah dengan perbuatannya dan mencoreng insitusi Polri.

“Oknum Kanit seperti ini sudah tidak layak untuk dipertahankan dan pantas di PTDH,” ujar aktivis Jatim, Ahmadi.

Sedangkan di berita Mitrapolisi.com, juga menyudutkan Kanit III Tipidter Satreskrim Polres Sampang yang katanya telah meminta uang terhadap seorang pengusaha BBM ilegal bersubsidi.

Dengan banyaknya berita yang sudah viral dan menyudutkan satu sama lain tersebut. Warga meminta polda jatim segera menindak tegas dan memproses keduanya supaya kasus mafia BBM dan terima upeti bisa selesai.

Seperti halnya yang disampaikan warga jaringan mafia ini dipimpin oleh seorang berinisial Soleh dari Kabupaten Sumenep.

Ia disebut-sebut sebagai operator utama pengiriman solar subsidi ilegal antar kabupaten, dengan rute terstruktur dari Sumenep menuju Bangkalan—melintasi Pamekasan dan Sampang—menggunakan mobil pick up bernopol M 8239 ND.

Diketahui gudang penimbunan yang menjadi tujuan akhir solar subsidi ini berada tak jauh dari Mapolsek Tanah Merah, lokasi yang seharusnya steril dari praktik ilegal justru menjadi zona nyaman bagi mafia BBM. Video aktivitas bongkar muat di lokasi itu telah beredar dan dikonfirmasi oleh warga.

“Kalau bukan karena keberanian warga, praktik ini akan terus berjalan, mafia sekarang sudah tidak takut, mereka seolah bilang, kami bisa beli hukum, bisa balikkan fakta,” ujar Muhammad Holel, salah satu pelapor aktivitas ini.

Dengan adanya berita viral, kliknews.co.id dan LiputanJatibersatu.com, juga mencoba mengkonfirmasi Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Safril atas kenakalan anggotanya yang diberitakan diduga menerima upeti.

Sehingga berita ini ditayangkan sembari menunggu penjelasan resmi dari pihak terkait, Safril dan Kapolres Sampang, Polda Jatim.

(Mam/man)