PASURUAN, KLIKNEWS.co.id – Bau busuk yang kerap muncul dari aktivitas PT Indolakto di jalur Malang–Surabaya, Kecamatan Purwosari, kembali memicu gelombang kemarahan warga. Karena merasa diabaikan, masyarakat kini bersiap melakukan aksi besar-besaran di depan pabrik pengolahan susu tersebut.

Warga menilai manajemen PT Indolakto sudah terlalu lama menutup mata terhadap keresahan publik. Meski masalah ini berulang kali disorot media dan mendapat atensi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan, perusahaan tetap tidak menunjukkan itikad baik.

“Sudah berkali-kali kami suarakan, tapi seolah dianggap angin lalu. Bau busuk ini bukan hanya meracuni udara bagi warga sekitar, tapi juga mengganggu ribuan pengguna jalan,” tegas warga, Selasa (16/9).

Ia menambahkan, masalah ini bukan persoalan baru. “Berbulan-bulan kami menahan sabar, tapi PT Indolakto tetap membiarkan bau busuk ini menyesakkan. Bahkan informasi sampai ke DLH Provinsi pun tidak membuat mereka bergeming,” ujarnya dengan nada geram.

Kepala Bidang Pengawasan dan Pengaduan DLH Kabupaten Pasuruan, Sigit, menegaskan bahwa penanganan penuh ada di DLH Provinsi Jawa Timur. Meski demikian, ia mendesak pemerintah provinsi segera turun tangan karena persoalan ini sudah meresahkan warga.

Sorotan lebih keras datang dari Ketua DPP LSM Persatuan Pemuda Peduli Masyarakat Bawah (P3MB), Mas Roni. Ia menyebut manajemen PT Indolakto jelas lalai dalam pengelolaan limbah.

“Fakta di lapangan, sudah berbulan-bulan tidak ada pengangkutan limbah cair dengan mobil tangki dari pabrik di Jombang. Artinya, kuat dugaan ada pembuangan sembarangan yang menyebabkan bau busuk menyebar di Purwosari. Ini bentuk kelalaian serius yang tidak bisa ditoleransi,” kecamnya, Rabu (17/9).

Mas Roni juga menegaskan, jika perusahaan terus bersembunyi di balik sikap diam, warga Purwosari tidak akan tinggal diam.

“Kalau PT Indolakto masih membandel, kami bersama masyarakat akan menggelar aksi dan menduduki pabrik ini sampai mereka benar-benar bertanggung jawab,” ancamnya.

Ironisnya, saat dikonfirmasi terkait dugaan pembuangan limbah ke saluran irigasi di depan pabrik maupun rencana aksi warga, Manajer PT Indolakto, Yasman, memilih bungkam. Sikap diam ini semakin menguatkan kesan adanya pembiaran dari manajemen, sementara bau menyengat terus mencemari lingkungan dan menguji kesabaran warga Purwosari.

(mal/kuh)