PASURUAN, KLIKNEWS.CO.ID – Bagi sebagian orang, Hari Raya Idul Adha adalah momen berkumpul bersama keluarga. Tapi tidak untuk Melati (nama samaran), seorang siswi yang tinggal di sebuah rumah kos sederhana di wilayah Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
Di hari yang seharusnya penuh kebahagiaan, Melati justru mengalami pengalaman paling mengerikan dalam hidupnya.
Kejadian itu berlangsung saat ibunya dan adik kandungnya pergi salat Id, Jumat (06/06) pagi. Di rumah hanya tinggal Melati dan pria yang sudah cukup lama tinggal serumah dengan mereka. Pria itu dikenal sebagai pacar ibunya dan bagi Melati, sudah seperti ayah tiri sendiri.
Tapi siapa sangka, di balik sikapnya yang selama ini tampak seperti pelindung namun tersimpan niat bejat.
“Dia peluk saya dari belakang. Saya reflek langsung menjauh, tapi dia makin mendekat. Terus nyium pipi, bibir, dan tangannya mulai pegang dada saya,” kata Melati lirih saat diwawancarai wartawan. Selasa (10/06).
Melati sempat syok dan bingung harus bagaimana. Terlebih karena pelaku bukan orang asing, tapi seseorang yang selama ini sering tidur satu atap, dan sering menyebut dirinya sebagai ‘bagian dari keluarga’.
Namun cerita memilukan Melati ternyata bukan satu-satunya. Sang adik, yang masih duduk di bangku SD juga pernah mengalami hal serupa dari pria yang sama. Bedanya, kejadian itu terjadi beberapa tahun silam. Dan seperti kebanyakan anak kecil, adik Melati hanya bisa diam, menyimpan rasa takut dan bingung sendiri.
Kenyataan ini makin membuat sang ibu terpukul. Ia merasa dikhianati habis-habisan oleh pria yang selama ini ia percaya dan diandalkan.
“Saya pikir dia bisa saya percaya, saya anggap bagian dari keluarga. Ternyata malah begini kelakuannya ke anak-anak saya,” ucap sang ibu dengan mata merah menahan tangis.
Pelaku sendiri diketahui bekerja sebagai tenaga cleaning service di salah satu puskesmas di Kabupaten Pasuruan. Posisi yang mungkin terlihat biasa, tapi cukup memberinya tempat dan kepercayaan di mata banyak orang.
Tim media mencoba menghubungi pelaku untuk konfirmasi. Pesan yang dikirim terbaca, namun hingga berita ini dipublikasikan, belum ada respons apa pun dari yang bersangkutan.
Sementara itu, tim redaksi juga tengah mengupayakan konfirmasi lebih lanjut kepada pihak-pihak terkait, termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, guna mengetahui posisi dan status kerja pelaku. (ml/die/kuh)
Tinggalkan Balasan