PASURUAN, KlikNews.co.id – Praktik rentenir atau yang kerap dijuluki “lintah darat” masih marak di Kabupaten Pasuruan. Meski dikenal menyengsarakan, bisnis pinjaman berbunga tinggi ini tetap saja menjerat warga, terutama di kalangan ibu rumah tangga yang kurang memahami sistem simpan pinjam. Kejadian ini baru terungkap pada Sabtu (31/5/2025).
Para rentenir biasanya mengincar warga yang tengah kesulitan ekonomi. Mereka datang seolah membawa solusi, menawarkan pinjaman cepat dan tanpa jaminan. Prosesnya mudah, sehingga tampak seperti pertolongan di saat genting.
Namun, di balik kemudahan itu, tersembunyi bunga pinjaman yang luar biasa tinggi. Tak sedikit warga justru makin terpuruk setelah terjerat utang, karena tak sanggup melunasi bunga yang terus membengkak.
Salah satu warga yang menjadi korban adalah ED, seorang ibu rumah tangga asal Ngembal, Kecamatan Tutur, Pasuruan. Ia bercerita bahwa dirinya menerima pinjaman Rp25 juta, namun dalam waktu 11 bulan, bunga yang harus dibayar sudah tembus lebih dari Rp58 juta.
“Saya diberi uang Rp25 juta, tapi sekarang total bunganya sudah lebih dari Rp58 juta dalam waktu kurang dari setahun,” ujar ED dengan wajah lelah.
ED mengaku, tak sanggup lagi menghadapi tekanan dari si pemberi pinjaman. Untuk menutupi bunga bulanan, ia bahkan kerap menggadaikan barang-barang miliknya.
“Sepeda motor sudah beberapa kali saya gadaikan. Kalau telat bayar, rentenir itu langsung datang dan marah-marah di rumah,” katanya dengan suara lirih.
Akibat jeratan ini, banyak warga seperti ED harus bekerja keras siang malam demi membayar utang yang terus membesar. Tekanan dari para rentenir tak mengenal belas kasihan, membuat korban hidup dalam bayang-bayang ancaman dan rasa takut yang tak berkesudahan.
(Mal/Die)
Tinggalkan Balasan