PASURUAN, KLIKNEWS.CO.ID – Di tengah riuh gelombang demonstrasi yang terus mengguncang berbagai wilayah Indonesia, suara doa bergema lirih dari jantung Alun-alun Bangil.
Ratusan orang dari beragam lapisan masyarakat berkumpul dalam sebuah kegiatan doa bersama yang digelar Aliansi Jurnalis Pasuruan Bersatu (AJPB). Kehadiran mereka menjadi simbol harapan akan kedamaian negeri yang tengah dilanda ketegangan. Sabtu (30/08)
Aksi doa bersama ini dihadiri elemen masyarakat lintas profesi dan latar belakang. Terlihat barisan aparat kepolisian dan TNI berdiri bersisian dengan pengemudi ojek online, pedagang kaki lima, aktivis LSM, hingga awak media. Mereka duduk bersama tanpa sekat, bersatu dalam lantunan doa demi meredam bara yang kini menjalar di berbagai kota.
Situasi nasional belakangan ini memanas. Jalan-jalan ibu kota dan sejumlah daerah kerap dipenuhi massa pengunjuk rasa. Suara orasi membelah udara, sering kali diiringi benturan yang berujung kerusakan fasilitas umum dan korban jiwa.
Salah satunya adalah Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas akibat imbas kericuhan di Jakarta. Namanya kini menjadi simbol pilu, mengingatkan bahwa di balik teriakan dan tuntutan, ada nyawa yang melayang.
Ketua AJPB, Henry Sulfianto, dengan suara tegas namun penuh keprihatinan menyerukan pesan persatuan.
“Jangan sampai kita terpecah belah dan terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa. Baik itu dari negara asing, oknum yang tidak bertanggung jawab, maupun pihak yang punya kepentingan,” ujarnya.
“Kami semua adalah NKRI. Mari kita jaga kedamaian dan ketenteraman negeri ini,” tambahnya dengan nada tegas.
Selain mendoakan agar Indonesia kembali kondusif, doa khusus juga dipanjatkan untuk almarhum Affan Kurniawan.
“Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Aksi damai ini menjadi bukti bahwa di tengah perbedaan, masyarakat Pasuruan tetap menjunjung tinggi semangat kebersamaan dan berharap agar Indonesia bisa kembali damai dan sentosa,” tutup Henry.
Di tengah teriknya panas dan suasana penuh kecemasan, lantunan doa yang bergema di Alun-alun Bangil hari itu menjadi oase. Di saat jalanan ibu kota dipenuhi teriakan dan asap, Pasuruan menyalakan lilin harapan, bahwa suara yang lembut kadang jauh lebih kuat dari gemuruh kemarahan.
(mal/kuh)
Tinggalkan Balasan