PASURUAN, KLIKNEWS.CO.ID – Aksi perampasan dialami perempuan bernama Zulfia (29) warga Kecamatan Pandaan, Pasuruan. Terduga pelaku seorang pria yang mengaku sebagai pembeli mobil yang berasal dari Jember Jatim. Selasa (01/07/2025)
Insiden itu terjadi di rumah korban, pada Minggu (29/6) kemarin sekitar pukul 16.45 Wib. Karena kalah kuat, korban akhirnya kehilangan surat surat kendaraan mobil mulai BPKB hingga STNK. Selain surat, terduga pelaku juga menggondol 2 kuncil mobil miliknya.
Kejadian itu bermula saat korban hendak menjual mobil miliknya. Korban sempat memposting foto mobil itu di akun media sosial Facebook dan mencantumkan nomor telpon agar bisa dihubungi.
Dari postingan itu, korban dihubungi seseorang melalui WhatsApp yang mengaku sebagai broker alias makelar. Singkat cerita, makelar itu menyampaikan, bahwa ada pembeli yang bakal datang untuk melakukan transaksi pembelian mobil.
“Makelar itu minta sharelock rumah saya. Dan akhirnya datang 3 orang yang mengaku dari Jember dan mengaku akan membeli mobil Avanza saya,” kata Zulfia.
Mereka sempat lihat-lihat surat dan kondisi mobil. Anehnya, mereka tak pernah menanyakan harga mobil yang mau saya jual ke orang tersebut.
Tak lama, orang tersebut mengaku sudah transfer uang sebanyak 118 Juta rupiah untuk pembelian mobil. Padahal sang penjual sendiri belum pernah kirim rekening ke calon pembelinya. Apalagi tawar menawar harga itu belum mereka lakukan.
“Dia mengaku sudah transfer 118 juta ke orang yang tidak pernah saya kenal. Dari harga saja sudah tidak cocok. Jangankan dibayar 118 Juta, 140 juta saja saya tidak mungkin mau,” imbuh korban.
Pembeli tersebut rupanya ngotot jika dirinya sudah transfer uang untuk beli mobil. Bahkan, pria itu akhirnya merampas surat-surat dan kunci mobil korban dan sampai saat ini, barang-barang penting itu belum juga dikembalikan.
“Sempat tarik tarikan antara saya dan pria itu pak, sampai-sampai jadi tontonan tetangga. Dan saya tak pernah dikirimi bukti transfer yang dia klaim sebagai pembayaran ke saya,” kata korban.
Lebih lanjut, Pria tersebut sempat mengajak korban ke kantor polisi. Korban pun mengaku nurut dengan keinginan si pembeli. Karena dia sendiri tak pernah merasa menerima transfer dari pembeli yang saat ini menggondol surat – surat mobilnya itu.
“Saya beri kesempatan agar surat dan kunci mobil saya segera dikembalikan, karena saya mengalami kerugian atas perbuatannya,” pungkasnya.
(die/mal)
Tinggalkan Balasan