SURABAYA, KLIKNEWS.CO.ID – Aliansi Madura Indonesia (AMI) menegaskan komitmennya sebagai organisasi masyarakat yang bergerak di bidang kontrol sosial dan penegakan keadilan. Penegasan tersebut disampaikan Ketua Umum AMI, Baihaqi Akbar, menyikapi maraknya isu premanisme di Kota Surabaya.
Baihaqi, sapaan akrabnya menegaskan AMI sejak awal berdiri tidak pernah dibentuk untuk melanggar hukum, melainkan untuk mengawal penegakan hukum dan kepentingan publik.
“AMI hadir sebagai wadah perjuangan rakyat, bukan alat kepentingan kelompok tertentu. Kami berdiri untuk menegakkan hukum, bukan melanggarnya,” ujar Baihaqi Akbar, Sabtu (27/12).
Pria yang dikenal tegas itu menyampaikan, AMI tetap konsisten menjalankan fungsi kontrol sosial, khususnya dalam melawan praktik korupsi yang dinilai merusak sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam pernyataannya, Baihaqi juga mengecam keras dugaan aksi premanisme di Surabaya, terutama jika dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan organisasi masyarakat.
“Saya sangat mengecam segala bentuk premanisme. Tindakan tersebut mencederai hukum dan merusak citra ormas,” tegasnya.
Lebih lanjut, pria yang yang dikenal dermawan ini mendukung penuh langkah aparat penegak hukum untuk menindak tegas aksi premanisme tanpa pandang bulu. Ia menegaskan organisasi masyarakat seharusnya menjadi mitra strategis pemerintah dan aparat dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Baihaqi menegaskan, AMI akan terus berpihak kepada rakyat, menyuarakan kebenaran, serta menjaga marwah hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Mal/Kuh)









Tinggalkan Balasan