PASURUAN, KLIKNEWS.co.id – Kinerja cepat Subdit III Jatanras Polda Jawa Timur dalam mengungkap kasus pembunuhan mahasiswi asal Probolinggo menuai apresiasi dari berbagai pihak.

Salah satunya datang dari Muallim, mantan aktivis LSM di wilayah Probolinggo, yang menilai langkah sigap kepolisian patut dijadikan contoh dalam penanganan kasus kriminal serius.

Jatanras Polda Jawa Timur kembali menunjukkan profesionalismenya dengan mengungkap kasus pembunuhan mahasiswi asal Probolinggo, Faradilah Amalia Najwa (21). Dalam pengembangan penyidikan, polisi dikabarkan berhasil menangkap terduga pelaku kedua berinisial SY di wilayah Probolinggo, setelah sebelumnya diduga melarikan diri pasca kejadian.

Penangkapan SY dilakukan setelah tim Jatanras Polda Jatim lebih dahulu mengamankan AS, yang merupakan kakak ipar korban dan diduga kuat terlibat dalam peristiwa pembunuhan tersebut.

Dari hasil pendalaman penyidikan, penyidik menemukan adanya keterlibatan pihak lain hingga mengarah pada penangkapan pelaku kedua.

Informasi penangkapan SY dibenarkan oleh sumber internal kepolisian. Sumber tersebut juga mengungkap dugaan motif di balik pembunuhan tersebut.

“Pelaku keduanya sudah tertangkap,” ujar sumber tersebut singkat.

Menurutnya, motif pembunuhan diduga dilatarbelakangi rasa sakit hati serta keinginan pelaku untuk merusak keluarga mertuanya dan menguasai harta keluarga tersebut.

Saat ini, terduga pelaku SY telah dibawa ke Mapolda Jawa Timur untuk menjalani pemeriksaan intensif. Penyidik masih mendalami peran masing-masing pelaku, hubungan antara SY dan AS, serta motif yang melatarbelakangi pembunuhan mahasiswi tersebut.

Hingga berita ini diterbitkan, Polda Jawa Timur belum mengeluarkan rilis resmi terkait penangkapan pelaku. Pihak kepolisian menyatakan bahwa identitas lengkap pelaku, kronologi kejadian, serta motif pembunuhan akan disampaikan secara resmi kepada publik.

Kecepatan pengungkapan kasus ini mendapat apresiasi dari Muallim. Ia menilai kinerja Subdit III Jatanras Polda Jatim patut diapresiasi dan dijadikan contoh oleh jajaran kepolisian lainnya.

“Penangkapan dua pelaku dalam waktu singkat menunjukkan keseriusan dan profesionalisme aparat. Ini harus menjadi contoh dalam penanganan kasus pembunuhan, pencurian, begal, dan tindak kriminal lainnya agar rasa aman masyarakat benar-benar terwujud,” tegas Muallim, pria kelahiran Tulungagung, Jumat (19/12).

Diketahui sebelumnya, jasad Faradilah Amalia Najwa ditemukan di sungai di sekitar Jalan Raya Malang–Pasuruan, Desa Wonorejo, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, pada Jumat (19/12/2025) sekitar pukul 06.30 WIB. Kasus ini menghebohkan publik karena terduga pelaku merupakan orang terdekat korban dan menyeret lebih dari satu orang ke proses hukum.

(Mal/tim)