PASURUAN, KLIKNEWS – Dampak tutupnya warkop yang berada di kawasan bisnis Ruko Meiko Squer Dusun Klangkung, Desa Nogosari, Kecamatan Pandaan, berimbas kepada omset penjualan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mencari nafkah dari ramainya pengunjung yang datang ke warkop Meiko.
Hal itu seperti disampaikan “ISN”, salah satu PKL yang berjualan nasi goreng didekat Meiko. Ia menjelaskan bahwa sejak para pelaku usaha Warung Kopi (Warkop) di deretan Ruko Meiko tutup pendapatannya juga berkurang.
“Sejak warkop tutup, jualan gak serame dulu seperti saat masih ada warkop di deretan Meiko,” Jelasnya saat ditanya media ini.
Menurutnya, tidak hanya dirinya yang mengalami dampak dari tutupnya warkop sejak sekitar tiga bulan lalu. Ia menyayangkan hal itu lantaran mata pencariannya hanya mengandalkan dari berjualan nasi goreng di sekitar Meiko.
Dari pantauan awak media yang mencoba mengunjugi kawasan Meiko pada Selasa (20/08) malam, memang terdapat banyak PKL yang berjualan disekitar ruko yang berada di Dusun Klangkung tersebut.
“ISN” menambahkan bahwa tutupnya warkop-warkop yang ada di Meiko membuat tempat tersebut sepi.
“Biasanya dari sehabis isyak rame mas, sekarang baru sampean sama ibu ini yang beli, biasanya anak-anak yang ngopi itu beli dan pesen makan di sini,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu warga sekitar yang enggan disebut namanya juga menyayangkan penutupan warkop-warkop yang ada di deretan Ruko Meiko.
Ia menjelaskan, bahwa penutupan warkop itu terkesan dipaksakan. Kenapa? Sebelum warkop-warkop ditutup kami selaku pedagang dan pedagang yang lainnya tidak terdampak dari hal itu.
“Soal rejeki memang sudah diatur. Namun semenjak ditutupnya warkop di Ruko Meiko Squer ini berdampak kepada kita. Dan Kesannya memang dipaksakan,” tandasnya.
Ia bahkan membandingkan, omsetnya lebih banyak saat warung kopi (warkop) masih buka dulu. Kini omsetnya terjun hingga 90 persen dari penutupan tempat warkop-warkop tersebut.
“Sangat berpengaruh sekali, dagangan saya biasanya dari sore sampai Isyak ramai pembeli, semenjak ada penutupan warkop dari Pemdes Nogosari sepi pengunjung, biasanya anak-anak yang ngopi atau pesan makanan itu banyak, sekarang seperti anda lihat sendiri tidak ada orang,” keluhnya ke awak media. (mal/ayb)