Oknum Kades di Kecamatan Tutur, Diduga Selewengkan Program Ketahanan Pangan Anggaran Tahun 2023

Ilustrasi foto. (Ist)
banner 500x300

PASURUAN, Kliknews – Pemanfaatan Dana Desa (DD) untuk ketahanan pangan dalam pengentasan kemiskinan guna pemulihan ekonomi di Desa Gendro, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, menuai sorotan oleh sejumlah warga. Sabtu 20/04/24.

Hal ini disampaikan oleh sejumlah warga, jika dana desa (DD) melalui Program Ketahanan Pangan diduga tidak diterapkan dengan baik, bahkan masih ada oknum yang berani melakukan dugaan penyalahgunaan DD tersebut.

Bacaan Lainnya
Baca Juga :  Kapolres Lamongan Cek Pospam dan Posyan Pastikan Kesiapan Personel Operasi Ketupat Semeru 2024
banner 325x300

Seperti yang terjadi di Desa Gendro, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Diduga Kades menyalahgunakan dana anggaran program ketahanan pangan sebesar 250 juta, pada tahun anggaran 2023 kemarin.

“Dana sebanyak itu dibelanjakan sapi oleh Pemerintah Desa Gendro, senilai 250 juta sebanyak 20 ekor sapi. Anehnya? Ada 7 sapi yang tidak sesuai spek harga,” kata warga yang enggan disebutkan namanya.

Lebih lanjut warga memaparkan, program ketahanan pangan yang digagas Pemerintah Pusat bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat dan mendongkrak roda perekonomian warga di daerah pedesaan.

Baca Juga :  Abah Imam Alfaatih Pesannya "Ojo Rumongso Biso Nanging Biso O Rumongso"

Anehnya, sejumlah warga menduga, jika dana desa DD Program Ketahanan Pangan tersebut dibuat bancak’an oleh Pemerintah Desa setempat.

“Tapi ya tidak seperti di Desa Gendro Pak. Sapi yang 7 ekor malah kecil-kecil. Mungkin kisaran harga dibawah 10 juta lah Pak,” jelasnya.

Saat dikonfirmasi oleh Kliknews.co.id sang Kades membenarkan kejadian tersebut, dengan dalih bahwa, saat pembelian sapi waktu itu harganya sedang mahal.

“Ternyata ada beberapa ekor sapi yang tidak sesuai spek harga sebanyak 7 ekor yang harus diganti. Maklum pada waktu itu pembelian pas harga sapi lumayan mahal,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp.

Baca Juga :  Polri Harus Tetap Independen, Wacana Pengalihan ke Kemendagri atau TNI Dinilai Ahistoris

Setelah ditemukan bahwa ada sekitar 7 ekor sapi yang tidak sesuai spek harganya, pihak desa membela diri dengan menjanjikan mengganti 7 ekor sapi yang tidak sesuai spek harga tersebut.

Kades menjelaskan, bahwa masih ada sisa anggaran yang nantinya akan digunakan untuk menggantikan sapi yang tidak memenuhi spek tersebut.

“Kami bersama BPD dan Perangkat Desa sepakat untuk mengganti sapi tersebut. Dan setelah lebaran ini kami akan menyelesaikan semua permasalahan ini,” tulisnya lebih lanjut. (Alakbar)

Pos terkait

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *